Permintaan Membeludak, Bank Neo Raup Rp245 M dari Penjualan Saham Baru

Intan Nirmala Sari
29 Juni 2021, 22:03
Bank Neo
Katadata

Untuk itu, ke depan BBYB akan terus menyempurnakan layanan dan produk perbankan demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk, dengan memberikan pengalaman perbankan digital yang unik bagi masyarakat.

Pemanfaatan dana yang diperoleh dari hasil PUT IV, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha Bank Neo. Di antaranya, investasi teknologi dan penyaluran kredit, serta kegiatan operasional perbankan.

Sebagai informasi, hingga akhir periode pelaksanaan aksi korporasi yakni 24 Juni 2021, pemegang saham terbesar Bank Neo masih dari publik yakni 30,21%. Disusul PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan 24,98%. Selanjutnya, ada PT Gozco Capital 20,13%, PT Asabri (Persero) 13,58%, dan Yellow Brick Enterprise Ltd yakni 11,1%.

Bank Neo sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakt, salah satu bank nasional yang hadir 30 tahun di dunia perbankan Tanah Air. Sejak 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo. Kemudian, pada 2020 perusahaan bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama dan menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Melansir RTI, pada perdagangan Selasa (29/6) saham BBYB ditutup koreksi 4,78% ke level Rp 398 per saham. Meskipun turun, sepanjang perdagangan hari ini saham Bank Neo mencatatkan aksi beli dari investor asing di seluruh market sebanyak Rp 35,61 juta. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...