Harga Batubara Naik, Bumi Resources Masih Merugi Rp 168 Miliar

Intan Nirmala Sari
1 Juli 2021, 08:43
Bakrie
KATADATA/Bernard Chaniago

Sayangnya, pendapatan BUMI turun 3% ke level US$ 1,04 miliar dari 1,07 miliar di kuartal I-2021. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2020 (qoq) perusahaan berhasil membukukan kenaikan pendapatan 15%.

Sementara itu, beban pokok pendapatan tercatat turun dari US$ 949,2 juta di kuartal I-2020, menjadi US$ 838,4 juta di kuartal I-2021. Sedangkan untuk beban usaha masih bertahan di level US$ 55,6 juta.

“Hal ini menunjukkan pulihnya harga batubara dan tren masih berlanjut. Pemulihan yang terjadi di sektor batubara ini memungkinkan perseroan untuk meningkatkan pendapatan operasional,” katanya.

Sepanjang periode Januar-Maret 2021, BUMI membukukan laba usaha menjadi $145,5 juta atau naik 101% dari periode tahun sebelumnya. Selain itu, margin operasi juga membaik menjadi 14% dari tahun sebelumnya hanya 6,7%.

Laba sebelum pajak juga mencatatkan kenaikan sekitar tujuh kali lipat menjadi US$ 85,9 juta atau naik 688% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 10,9 juta.

Sementara itu, pembayaran sebesar US$ 341,7 juta juga terjadi di kuartal I-2021 atas utang pokok dan bunga Tranche A telah dibayarkan hingga saat ini. Ke depan, perusahaan akan memastikan untuk menjaga produksi mendekati normal dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua pekerja di tengah pandemi Covid-19.

Dengan membaiknya sektor batubara, dan tren kenaikan harga batubara yang masih berlanjut pada kuartal II -2021, Perseroan berharap dapat meningkatkan kinerjanya secara signifikan di tahun 2021, meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia masih mempengaruhi pemulihan ekonomi.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan Rabu (30/6) harga saham BUMI ditutup pada level Rp 60 per saham atau naik 1,69%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...