Menakar Dana Jumbo PMN untuk Waskita Agar Keluar dari Tumpukan Utang

Image title
15 Juli 2021, 14:36
Pemerintah berencana menyuntikkan modal kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai total Rp 10,9 triliun di tengah upaya restrukturisasi utang.
Arief Kamaludin|KATADATA
Waskita

"Tidak terlalu signifikan, melihat interest bearing debt Waskita yang saat ini berjumlah sekitar Rp 60 triliun. Divestasi tol tetap menjadi kunci utama pemulihan kinerja Waskita," kata Joshua kepada Katadata.co.id.

Kementerian BUMN dan Waskita memang sedang melakukan strategi pengurangan utang dengan melakukan proses divestasi di ruas-ruas jalan tol yang sudah diselesaikan. Waskita memiliki 18 ruas, terdiri dari 5 ruas dari proyek Waskita dan 13 ruas merupakan proyek yang diakuisisi dari swasta.

Sampai saat ini, sudah ada 5 ruas yang berhasil dijual, baik kepada investor asing maupun domestik. Waskita pun sedang melakukan proses divestasi lagi pada 6 ruas yang diharapkan bisa selesai sampai akhir tahun ini.

Apabila seluruh ruas bisa diselesaikan seluruhnya, maka utang Waskita yang sekitar Rp 90 triliun akan turun setengahnya. Pasalnya, berdasarkan perhitungan Kementerian BUMN, total pengurangan tingkat utang setelah divestasi mencapai Rp 46 Triliun.

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan, secara umum penambahan modal melalui PMN memang bisa membantu penyelesaian proyek pemerintah yang mungkin tertunda karena arus kas yang tersendat.

Namun, perolehan kontrak baru yang didapat Waskita pada 2020, hanya 17,5% saja yang berasal dari pemerintah. Sisanya berasal dari sesama BUMN, swasta dan business development. "Jadi masih ada proyek-proyek dalam order book yang perlu untuk dikerjakan, di luar proyek pemerintah," kata Ajeng kepada Katadata.co.id.

Selain itu, melihat dari rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) milik Waskita, saat ini sudah sebesar 3,76 kali. Dengan injeksi modal dari PMN, dengan asumsi tidak menambah utang, hanya akan menurunkan DER di kisaran 2,6 kali.

"DER tersebut, masih lebih tinggi dari DER industri yang ada di kisaran 1,9 kali," kata Ajeng menjelaskan.

Ia menilai, suntikan PMN kepada BUMN karya secara umum memang bisa membantu menyelesaikan proyek infrastruktur. Tapi menurutnya, pemberian PMN tiap tahun menjadi kurang tepat. Masing-masing BUMN Karya harus mampu kembali menyehatkan neracanya sendiri.

"Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan divestasi aset, untuk mengurangi rasio utang yang sudah tinggi saat ini," kata Ajeng.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...