Raih 2,2 Juta Pengguna AstraPay, Astra Group: Kami Serius Digitalisasi

Lavinda
Oleh Lavinda
9 September 2021, 12:11
Astra, Astra International
ANTARA FOTO/Audy Alwi
Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana (tengah), Pakar Teknologi Informasi Onno W.

Laba bersih konsolidasian Astra tercatat sebesar Rp8,8 triliun pada semester I 2021. Angka itu menyusut 22% dari perolehan untung bersih periode yang sama tahun lalu Rp 11,37 triliun, ketika grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata sebesar Rp 5,88 triliun.

Namun, jika tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan Bank Permata, laba bersih Grup meningkat 61%, terutama disebabkan kinerja divisi otomotif yang membaik.

Pertumbuhan laba bersih terutama dikontribusi oleh kinerja divisi otomotif melonjak hingga 362%, dari Rp 716 miliar pada enam bulan pertama 2020 menjadi Rp 3,31 triliun semester I tahun ini.

Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menyampaikan sebagian besar kinerja bisnis Grup Astra membaik pada semester I 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat itu, perusahaan menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan, terutama terkait penanggulangan pandemi Covid-19.

"Meskipun kondisi bisnis telah membaik, kinerja Grup Astra masih akan menantang hingga akhir tahun ini," ujar Djony, Kamis (29/7).

Hal itu mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sangat memprihatinkan. Kendati demikian, Djony meyakini neraca keuangan dan posisi pendanaan Grup tetap kuat.

Berdasarkan kinerja masing-masing lini bisnis, divisi jasa keuangan mengantongi laba bersih Rp 2,13 triliun atau naik tipis 2% dari Rp 2,1 triliun. Keuntungan bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi naik 13% dari Rp 2,36 triliun menjadi Rp 2,68 triliun.

Divisi agribisnis mencatatkan laba bersih Rp 517 miliar atau melonjak 66% dari Rp 312 miliar. Divisi infrastruktur dan logistik membukukan laba bersih Rp 91 miliar dari semula mengalami kerugian Rp 88 miliar.

Divisi properti memperoleh laba bersih Rp 83 miliar atau tumbuh 17% dari perolehan sebelumnya Rp 71 miliar. Hanya divisi teknologi informasi yang mengalami penyusutan laba bersih 13% dari Rp 16 miliar menjadi Rp 14 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...