Krakatau Steel Lego Anak Usaha untuk Bayar Utang Jatuh Tempo Rp 2,8 T

Andi M. Arief
3 Desember 2021, 13:53
Krakatau Steel, BUMN, Utang
PT. Krakatau Steel
Produk baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan proses restrukturisasi tahap ketiga menjadi krusial dewasa ini. Pasalnya, lanjut Erick, Krakatau Steel berpotensi wanprestasi pada Desember 2021 jika tahap ketiga restrukturisasi tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah mengundang INA untuk berinvestasi ke dalam Krakatau Steel. 

Pada 2022, Krakatau Steel akan melanjutkan proses restrukturisasi dengan menerbitkan saham baru atau right issue senilai US$ 200 juta. Aksi korporasi itu dibutuhkan sebagai salah satu sumber dana pemenuhan kewajiban perseroan senilai US$ 500 juta pada tahun depan. Dengan kata lain, Krakatau Steel akan membayarkan utang setidaknya US$ 700 juta pada 2021-2022. 

Berdasarkan laporan keuangan KRAS, liabilitas jangka pendek tercatat naik 89,11% pada Januari-September 2021 menjadi US$ 1,5 miliar dari realisasi periode yang sama tahun lalu senilai US$ 827 juta. Adapun, liabilitas jangka panjang turun 20,49% menjadi US$ 1,7 miliar. Alhasil, total liabilitas KRAS naik 9,38% menjadi US$ 3,3 miliar.

Sementara itu, total ekuitas susut 6,19% dari US$ 448 juta pada Januari-September 2020 menjadi US$ 420 juta. Oleh karena itu, total ekuitas dan liabilitas KRAS tercatat naik 7,34% menjadi US$ 3,7 miliar.

Sejauh ini, Krakatau Steel telah membayar cicilan utang senilai Rp 444,7 miliar. Secara rinci, pembayaran utang itu terdiri dari Utang Tranche A hasil kesepakatan restrukturisasi utang senilai Rp 258 miliar dan cicilan utang kepada ank investasi asal Jerman, Commerzbank, senilai Rp 186,7 miliar. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...