Fokus 3 Bisnis Baru, Bakrie Brothers Kucurkan Belanja Modal Rp 500 M

Andi M. Arief
10 Desember 2021, 16:46
Bakrie, Grup Bakrie
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Petugas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) keluar dari bus listrik produksi perusahaan otomotif China, Higer saat uji coba di Jakarta, Jumat (10/9/2021).

PT Bakrie  & Brothers Tbk menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk belanja modal dan investasi pada tiga inisiasi bisnis perusahaan pada tahun depan. perusahaan akan fokus mengembangkan tiga inisiasi bisnis pada 2022 berdasarkan hasil pengembangan dengan mitra strategis.

Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Bakrie mengatakan, ketiga inisiasi bisnis antara lain, bus listrik dengan merek dagang Vektor, panel surya Helio, dan rumah prefabrikasi Modula. Inisiasi ini merupakan hasil pengembangan dengan PT Quantum Akselerasi Indonesia atau Quantum Ventures. Kerja sama antara Bakrie dan Quantum Ventures berbentuk ekuitas dalam ketiga inisiasi bisnis tersebut.

"Dengan Quantum Ventures sebagai mitra dapat mengakselerasi pertumbuhan kami. Kami mencanangkan Rp 500 miliar untuk jadi capital expenditure (belanja modal) dan investasi terhadap bisnis-bisnis kami ke depannya," kata Anindya dalam public expose perseroan, Jumat (10/12).

Dengan kerja sama berbentuk ekuitas, ketiga bisnis baru perseroan akan mendapatkan pendanaan dari Quantum Ventures. Sementara itu, Bakri Brothers akan tetap menggenggam kepemilikan yang lebih besar di ketiga bisnis itu. 

Ketiga bisnis anyar itu merupakan bentuk yang lebih fokus dari bisnis perseroan saat ini. Secara rinci, Vektor merupakan pengembangan dari PT Bakrie Autoparts, Helio adalah pengembangan dari PT Bakrie Power, sedangkan Modular berasal dari pengembangan PT Bakrie Building Industries. 

Kerja sama antara Bakrie dan Quantum Ventures secepatnya berakhir pada 2023. Setelah itu, perseroan akan mengevaluasi apakah kerja sama berupa ekuitas masih diperlukan atau dapat berdiri sendiri. 

"Baru pada 2023-2024 (kami lihat lagi) apakah round financing-nya sudah cukup ke capital market," kata Anindya.

Anindya mengatakan salah satu dasar penciptaan bisnis baru itu adalah agar perseroan dapat langsung mengikuti tren selanjutnya. Setelah digitalisasi, Anindya meyakini tren selanjutnya yang akan terjadi di sektor manufaktur adalah elektrifikasi dan energi baru terbarukan (EBT). 

Selain itu, UN Climate Change Conference of the Parties ke-26 atau COP26 dinilai telah mengubah kebijakan pemerintah terkait target perubahan iklim. Perseroan berniat memanfaatkan momentum itu dengan menjadi produsen produk-produk yang dibutuhkan mencapai target pengurangan emisi sebanyak 29% pada  2030. 

Bus Listrik

Anindya mengatakan, bus listrik besutan perseroan dengan merek dagang Vektor ini paling lambat akan mengaspal pada awal 2022. Menurut dia, pengembangan dan pendanaan Vektor merupakan hasil kerja sama dengan mitra strategis perseroan, yakni Quantum Ventures. Adapun, perseroan bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik asal China, yakni BYD Motors Inc. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...