Efisiensi Biaya, Garuda Pangkas 2.400 Karyawan selama Pandemi Covid-19

Andi M. Arief
20 Desember 2021, 16:26
Garuda
Arief Kamaludin|KATADATA
Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia

Adapun, pendapatan dari penerbangan charter tidak terjadwal tercatat naik 28,26% secara tahunan pada Januari-September 2021 menjadi US$ 59,87 juta dari US$ 46,92 juta. 

Komposisi pendapatan perseroan pun bergeser. Kontribusi pendapatan penerbangan penumpang hingga kuartal III-2021 turun menjadi 41% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 64,1%. Sementara itu, pendapatan dari penerbangan kargo naik dari 5,8% menjadi 32%. 

Performa ekspor nasional yang tumbuh per Agustus 2021 seesar 64,1% membuat pengiriman barang ekspor lewat udara juga ikut tumbuh. Potensi itu dioptimalkan perseroan melalui lini binis kargo udara. 

Saat ini, GIAA telah memiliki lima rute penerbangan khusus kargo, yakni Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar Hong Kong, Surabaya- Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong. Selain itu, perseoran telah secara resmi mengoperasikan passenger freighter yang dapat mengangkut kargo lebih dari 40 ton. 

Pada kuartal IV-2021, perseroan optimistis dapat membukukan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi secara kuartalan, khususnya pada penerbangan penumpang. Salah satu katalis yang dinilai menjadi pendorong adalah pelonggaran PPKM sejak September 2021. 

"Walaupun masih beberapa hari lagi Desember (baru berakhir), kami melihat dengan sangat jelas pengingkatan signifikan dari jumlah penumpang. Kami juga akan melihat lonjakan kargo seperti yang kami harapkan. (Performa) kuartal IV-2021 akan jauh lebih baik," kata Irfan. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...