Krakatau Steel Bayar Utang ke Bank BUMN Rp 2,7 T dari Kas Internal

Andi M. Arief
27 Desember 2021, 13:47
Krakatau Steel
Agung Samosir|Katadata
Produksi baja Krakatau Steel

Hal itu sejalan dengan rencana KRAS untuk melakukan pembayaran utang senilai US$ 500 juta pada tahun depan. Salah satu strategi yang akan digunakan adalah penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue senilai US$ 200 juta. 

Setelah persetujuan restrukturisasi pada Januari 2020, KRAS telah menyelesaikan utang senilai US$ 30,4 juta atau setara dengan Rp 437 miliar. Utang itu terdiri dari utang tranche A mencapai US$ 17,4 juta atau Rp 250 miliar dan cicilan utang pada Commerzbank senilai US$ 13 juta atau Rp 187 miliar. 

Dengan pelunasan utang per Desember 2021, KRAS telah menyelesaikan kewajiban senilai Rp 3,2 triliun sepanjang 2021. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan proses restrukturisasi tahap ketiga menjadi krusial dewasa ini. Pasalnya, lanjut Erick, Krakatau Steel berpotensi wanprestasi pada Desember 2021 jika tahap ketiga restrukturisasi tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, pemerintah mengundang INA untuk berinvestasi ke dalam Krakatau Steel. 

Sebagai informasi, total utang KRAS yang telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi mencapai US$ 2 miliar dan melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional, dan asing. Kelompok utang  terbesar adalah utang tranche C senilai US$ 1,05 miliar yang jatuh tempo pada akhir 2029. 

Adapun, utang tranche A memiliki nilai US$ 220 juta yang jatuh tempo pada akhir 2029. Perjanjian restrukturisasi ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah republik. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...