Laba PGN Kuartal I Meroket 92% Ditopang Lifting dan Harga Migas

Happy Fajrian
28 April 2022, 18:26
laba bersih pgn, lifting migas,
ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.
Petugas PT PGN, Tbk memeriksa tekanan pada instalasi â"Metering Regulating Station" saat penyaluran gas bumi dalam bentuk "Compressed Natural Gas" (gas alam yang dikompresi) menggunakan teknologi GTM (Gas Transportation Module) atau Gaslink Truck untuk menyuplai Jargas Rumah Tangga di wilayah Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/4/2020).

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 118,5 juta atau Rp 1,7 triliun (kurs Rp 14.345/dolar). Pencapaian subholding gas PT Pertamina ini melonjak 92,68 % dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 61,5 juta.

Laba bersih berasal dari pendapatan US$ 836,9 juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan laba bruto US$ 186 juta, laba operasi US$ 154,3 juta, dan EBITDA US$ 313,4 juta.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengatakan bahwa pemulihan kinerja operasional terdorong oleh pemulihan ekonomi. Hal ini seiring pemerintah berhasil menangani pandemi sehingga menopang kinerja keuangan PGN sampai dengan triwulan pertama 2022.

Volume lifting minyak dan gas pada triwulan pertama 2022 meningkat menjadi 25.557 BOEPD dari 16.562 BOEPD. Ditambah harga ICP yang naik tinggi, kedua hal itu berkontribusi signifikan pada kinerja keuangan triwulan pertama 2022.

“Alhamdulilah PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022. Kinerja volume niaga gas periode Januari-Maret 2022 mencapai 915 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi triwulan satu 2022 sebesar 1.325 MMSCFD,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/4).

Adapun transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 2,1 MMBOE dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,8 MMBOE. Demikian juga kinerja LPG processing mencapai 139 ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode 2021 sebesar 121 ton per hari.

Sampai dengan Maret 2022, total pelanggan PGN telah mencapai 750.660 pelanggan dengan rincian 746.307 rumah tangga, 2.446 industri dan komesial, serta 1.907 pelanggan kecil.

PGN, dalam perannya sebagai subholding gas, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional. Selain itu, PGN memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

“Kami menjalankan peran yang cukup menantang dalam rangka transisi energi. Dengan posisi kunci sebagai salah satu agregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat,” kata Haryo.

Perbaikan kinerja PGN telah terlihat sejak tahun lalu saat membukukan laba bersih US$ 303,8 juta pada 2021. Realisasi tersebut membaik dari tahun sebelumnya ketika mencatatkan kerugian bersih US$ 264,7 juta.

Capaian kinerja ini salah satunya diperoleh dari peningkatan volume distribusi gas dan penambahan jumlah pelanggan. PGN membukukan pendapatan sebesar US$ 3,03 miliar di sepanjang 2021 alias naik 5,23% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,88 miliar.

Emiten pelat merah ini membukukan laba selisih kurs sebesar US$ 27,35 juta pada 2021. Jumlah ini berbanding dengan rugi selisih kurs US$ 25,57 juta pada 2020.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...