Diwarnai Penolakan, Axiata Tetap Setujui Akuisisi 66% Saham Link Net

Syahrizal Sidik
29 Mei 2022, 21:11
Diwarnai Penolakan, Axiata Tetap Setujui Akuisisi 66% Saham Link Net
Cindy Mutia Annur/Katadata
Jajaran pimpinan XL Axiata usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Senin (29/4).

Pada penyelesaian akuisisi — yang masih memerlukan persetujuan regulator — yang akan membuat AII dan XL mengambil alih masing-masing 46,03% dan 20% yang dimiliki oleh ALD dan FM di Link Net, AII akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib yang diusulkan untuk sisanya saham yang tidak dimilikinya di Link Net, sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 

Axiata Group Berhad pada awal Januari menyepakati perjanjian untuk mengakuisisi 66,03% saham Link Net dari Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (FM) 1,82 miliar saham melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII). Harga pelaksanaan akuisisi tersebut Rp 4.800 per saham, sehingga Axiata bakal merogoh kocek senilai Rp 8,72 triliun.

AII akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib untuk membeli 33,97% Saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pelaksanaan tender wajib diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022 dan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi, termasuk perolehan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Rencana transaksi ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank, yang proporsinya akan ditentukan kemudian.

Sebelumnya, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, seiring dengan meningkatnya permintaan layanan digital, XL Axiata bersiap untuk mewujudkan visi menjadi operator konvergensi terkemuka di Indonesia.

"Sinergi yang akan dibuka melalui kolaborasi dengan Link Net ini menghadirkan proposisi yang menarik mengingat hal ini menjadi kesempatan untuk menggabungkan kekuatan konektivitas seluler, layanan broadband berbasis kabel, dan konten," kata Dian.

Link Net mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2000 dan sejak saat itu telah berkembang menjadi salah satu penyedia akses internet berkecepatan tinggi melalui jaringan tetap (high-speed broadband) dan TV kabel terkemuka di Indonesia, menjangkau 2,8 juta rumah di 23 kota dengan basis pelanggan sebesar sekitar 860.000.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...