Surya Esa Perkasa Bagi Dividen Rp 78 Miliar, Pertama Sejak IPO 2012

Cahya Puteri Abdi Rabbi
8 Juni 2022, 18:26
Dividen
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan menjadi US$ 159,03 juta (Rp 2,30 triliun) dari sebelumnya sebesar US$ 68,51 juta (Rp 992,84 miliar). Segmen bisnis amoniak mencatatkan pendapatan sebesar US$ 145,60 juta (Rp 2,10 triliun) atau 92% dari pendapatan perseroan.

Sementara itu, segmen bisnis LPG berkontribusi 8% terhadap pendapatan perseroan dengan menyumbang sebesar US$ 12,53 juta (Rp 181,65 miliar), serta segmen jasa pengolahan berkontribusi sebesar US$ 891,38 ribu atau setara Rp 12,91 milair.

Vinod menjelaskan, kenaikan pendapatan perseroan disebabkan oleh pasar komoditas global yang mengalami kenaikan harga tinggi dikarenakan pemulihan global terus berlanjut. Juga, dengan harga yang tetap tinggi karena terbatasnya pasokan yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina.

Harga realisasi amoniak berada di US$ 815/MT pada kuartal I 2022, meningkat signifikan sebesar 173% dibandingkan dengan kuartal I 2021. Harga realisasi LPG berada pada US$ 798/MT pada kuartal I 2022 atau 37% lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2021.

Di sisi operasional, produksi amoniak tercatat sebesar 186.474 MT dengan tingkat utilisasi pabrik sebesar 115% pada kuartal I 2022. Untuk produksi LPG pada kuartal I 2022 adalah sebesar 15.578 MT dengan ketersediaan pabrik sebesar 99,8%.

“Ke depan, kami tetap berhati-hati dalam pendekatan kami menuju pemulihan ekonomi dan terus fokus pada keunggulan operasional, serta mengendalikan biaya untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...