Laba BUMN Melonjak 869%, Erick Thohir Rayu DPR Tak Kurangi Anggaran

Cahya Puteri Abdi Rabbi
7 Juni 2022, 19:08
BUMN, erick thohir
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Rapat tersebut membahas RKP dan RKA K/L Tahun Anggaran 2023, usulan BUMN penerima PMN Tahun Anggaran 2023 serta usulan tentang rencana IPO/Right Issue.

Laba seluruh perusahaan BUMN sepanjang 2021 mencapai Rp 126 triliun atau melonjak 869% dibanding dengan perolehan laba bersih tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 13 triliun.

Untuk menjaga kinerja BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 79,7 miliar atau menjadi Rp 311 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp 232 miliar. Erick mengatakan, pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian.

"Jika tidak keberatan, kami menginginkan tetap bisa di atas Rp 311 miliar saja, tidak terus menerus turun seperti hari ini yang Rp 194 miliar," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6).

Adapun, anggaran sebesar Rp 232 miliar akan digunakan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp 162,7 miliar dan untuk program pengembangan dan pengawasan sebesar Rp 69,3 miliar.

Dengan penambahan Rp 79,7 miliar, maka akan digunakan untuk peningkatan kapabilitas executive talent management sebesar Rp 1,4 miliar. Hal itu guna meningkatkan kapabilitas portal human capital (HC) terkait dengan recruiting dan onboarding, talent assessment, talent mobility, rencana karir atau career planning BUMN.

Kemudian, tambahan anggaran itu juga akan digunakan untuk penguatan sistem informasi sebesar Rp 38,3 miliar untuk peningkatan kapasitas aplikasi, pembentukan departemen manajemen proyek atau project manajemen officer (PMO) dan portofolio management tools, peningkatan IT service management.

Selanjutnya, akan digunakan untuk merenovasi gedung serta kebutuhan operasional lainnya sebesar Rp 25 miliar, yang difokuskan untuk perbaikan pendingin atau chiller, recycle water, sistem parkir, renovasi ruang kerja, penggantian tangki air dan lainnya.

Lalu, sebesar Rp 6 miliar akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sesuai Arahan Presiden untuk mengurangi efek rumah kaca dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2019.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...