PP Presisi Kantongi Kontrak Baru Rp 2,74 Triliun, 47% dari Target 2022

Lavinda
Oleh Lavinda
16 Agustus 2022, 15:19
PP Presisi
Antara
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kiri), didampingi Direktur Keuangan Benny Pidakso, bersiap memberi keterangan tentang kinerja keuangan Persero kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/2).

Keuntungan perusahaan bersumber dari peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 41,8% dari Rp 1.2 triliun menjadi Rp 1,7 triliun. Pendapatan dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan memegang peranan terbesar dalam peningkatan pendapatan.

Secara rinci, porsi pendapata sektor konstruksi tercatat sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26%. Sisanya sebesar 9% kontribusi dari lini bisnis pendukung seperti, structure work, production plant dan rental equipment.

Pendapatan pekerjaan sipil dan layanan pertambangan meningkat 53% dari Rp 983 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Nilai ini berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yaitu, Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ. Selain itu, proyek infrastruktur seperti, Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek
Bandara Sentani.

“Segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp 449 miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I 2022 ini yang tentunya menambah optimisme dan kepercayaan diri kami untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PP Presisi M. Arif Iswahyudi.

Tak hanya itu, perusahaan juga membukukan laba modal ventura (joint venture) atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi konsorsium utama sebesar Rp 19,1 miliar pada kuartal kedua ini.

 Posisi keuangan PPRE juga juga mengalami penguatan, ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 11,2% dari Rp 7,02 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 7,81 triliun pada 30 Juni 2022. Peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp 2,97 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 3,05 triliun per 30 Juni 2022, seiring dengan peningkatan laba bersih.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...