Adaro Incar Rp 592 Miliar per Tahun dari Proyek PLTU Batang

Patricia Yashinta Desy Abigail
12 September 2022, 13:24
Adaro Incar Rp 592 Miliar per Tahun dari Proyek PLTU Batang
Harviyan Perdana Putra I Antara
Proyek PLTU Batang atau Bhimasena Power Indonesia

Selain itu, perusahaan juga menyampaikan pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 28% dari yang disyaratkan sebesar 25%. 

Adapun, Adaro Energy Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang tinggi EBITDA operasional dan laba inti pada semester I 2022, yakni masing-masing naik 269% dan 338% menjadi US$ 2,34 miliar dan $1,45 miliar.

Secara rinci, EBITDA operasional Adaro melonjak 269% menjadi US$ 2.34 juta dari US$ 635 juta, karena harga dan produksi masing-masing naik 117% dan 6%. Harga jual rata-rata (ASP) pada kuartal II 2022 naik 135%.

Laba inti Adaro pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 1,44 miliar , atau setara dengan kenaikan 338%. Hal ini terjadi berkat harga yang sangat tinggi dalam sejarah akibat peristiwa-peristiwa geopolitis dan efisiensi operasional yang dilakukan secara berkesinambungan.

Di sisi lain, royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia bersama dengan beban pajak penghasilan meningkat 315% menjadi US$ 1,2 miliar dari US$ 291 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perusahaan menghasilkan arus kas bebas sebesar US$ 1,04 miliar pada semester I 2022, yang setara dengan kenaikan 221%, walaupun belanja modal naik 111% menjadi US$ 157 juta. Posisi kas bersih Adaro tercatat sebesar US$ 770 juta, dan posisi total kas naik 86% menjadi US$ 2,2 miliar dari US$ 1,2 miliar.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...