Garap Proyek Infrastruktur, Emiten Grup Salim Butuh Rp 9 Triliun

Nadya Zahira
28 Oktober 2022, 08:35
Foto udara jalan tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek arah ke Karawang yang ditutup sementara di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022).
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Foto udara jalan tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek arah ke Karawang yang ditutup sementara di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022).

 "Seperti peningkatan Tol BSD, itu menggunakan kas internal. Kemudian proyek air perpipaan di Medan itu juga kombinasi dengan kas internal," ujar Danni. 

Khusus untuk proyek Tol Layang JORR Segmen Ulujami-Cikunir, Danni mengatakan, perusahaan memanfaatkan fasilitas pinjaman dari perbankan. Pinjaman tersebut sudah aman senilai Rp 3,4 triliun yang akan dipecah untuk penggunaan dalam jangka waktu tiga hingga empat tahun mendatang. 

 Sampai Oktober 2022, sektor jalan tol masih berkontribusi hingga 70% terhadap pendapatan perusahaan. Kemudian, 30% lainnya bersumber dari sektor air perpipaan dan energi. 

 Danni mengatakan, kontribusi terbesar berasal dari Tol Jalan Lingkar Luar Barat dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) sekitar 80.000-100.000 kendaraan.

Selain Nusantara Infrastructure, Salim Grup kinimenguasai lebih dari separuh saham PT Bank Ina Perdania Tbk. Melalui PT Indolife Pensiontama, PT Samudra Biru, dan PT Gaya Hidup Masa Kini. Salim Grup menguasai 51,46 persen saham emiten yang memiliki kode perdagangan BINA.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...