On The Track, Tahun Ini BTN (BBTN) Siap Ukir Rekor Laba Tertinggi

Lona Olavia
27 Desember 2022, 17:24
On The Track, Tahun Ini BTN (BBTN) Siap Ukir Rekor Laba Tertinggi
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Plt. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu (kanan) didampingi jajaran Direksi Bank BTN Jasmin (kedua kiri) dan Setiyo Wibowo (kiri) menyampaikan Paparan Kinerja Kuartal IV/2020 di Jakarta, Senin (15/2/2021). BTN membukukan laba bersih sebesar Rp1,60 triliun sampai kuartal IV/2020 atau naik sebesar 665,71 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi Rp209 miliar di periode sebelumnya.

Lompatan kinerja keuangan tersebut dinilai sejumlah analis sebagai modal besar BTN dalam pelaksanaan Penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Dengan lonjakan kinerja tersebut, kepercayaan investor terhadap rights BBTN tentu akan meningkat.

BTN masih dalam proses rights issue dengan target dana Rp 4,13 triliun, termasuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,48 triliun. BBTN akan mempergunakan modal tersebut untuk mendukung pembiayaan perumahan termasuk KPR subsidi.

Sekedar mengingatkan saat ini BTN sedang menggelar pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau exercise rights mulai 28 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023.

Distribusi HMETD telah dilakukan pada Selasa (27/12) ini dengan kode BBTN-R. Para pemegang HMETD berhak untuk menukarkan hak tersebut menjadi saham baru BBTN dengan harga pelaksanaan Rp 1.200.

Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 1.200 maka itu setara dengan 0,58x price to book value (PBV). Hal ini mengindikasi bahwa saham dan harga rights issue BBTN masih lebih murah dibandingkan bank besar lainnya yang memiliki valuasi di atas 2x PBV.

Jual Kredit Macet

Di sisi lain, BTN kata Nikson akan menjual aset properti yang menjadi sumber kredit macet atau non performing loan (NPL). Nilai penjualan aset tersebut mencapai sekitar Rp 1 triliun, mayoritas properti apartemen.

"Ada tujuh pengembang yang asetnya kami bungkus untuk dijual. Ini memang terobosan baru dalam penyelesaian kredit macet saat ini," katanya.

Nixon menambahkan, penjualan aset yang akan rampung di Januari 2023 tersebut turut menggandeng Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan (BPKP), Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan beberapa lainnya. "Semua BUMN related," tambahnya.

Nikson menambahkan, nanti Rp 1 hutang akan dibayar dengan Rp 1 sukuk. Sukuk tersebut akan jatuh tempo dalam 9-10 tahun kedepan. BTN pun dengan aksi ini tidak akan mengakui hasil dari penjualan NPL ini ke porsi laba tahun depan.

“Saya tidak mau dianggap windows dressing juga. Kita janji rilis CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) atas benda macet ini akan tetap ada di CKPN sehingga coverage-nya naik. Tidak akan kami akui sebagai laba,” ucap dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...