Pengamat Nilai Aksi Merger Belum Tentu Bisa Perbaiki Kinerja Garuda

Patricia Yashinta Desy Abigail
23 Agustus 2023, 19:37
Pengamat Nilai Merger Garuda Belum Tentu Bisa Dongkrak Kinerja
Garuda.Indonesia/instagram
Garuda Indonesia

Adapun, emiten bersandi GIAA membukukan kerugian US$ 76,5 juta, setara Rp 1,15 triliun (asumsi kurs Rp 15.080 per dolar AS) pada semester pertama 2023. Padahal, maskapai nasional tersebut mampu memperoleh keuntungan pada periode sama tahun lalu US$ 3,76 miliar.

Garuda Indonesia mencatatkan penurunan utang hingga 50% sampai dengan kuartal pertama tahun ini setelah memperoleh homologasi atau perjanjian damai dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Utang Garuda Indonesia tersisa US$ 5,1 miliar dari sebelumnya mencapai US$ 10,11 miliar.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyatakan terus melakukan proses diskusi secara intensif mengenai langkah penjajakan aksi korporasi merger tersebut.

Namun yang pasti, Garuda Indonesia Group akan mendukung dan memandang positif upaya wacana merger dengan Pelita Air namun tetap dilandasi dengan kajian outlook bisnis yang hati-hati.

"Saat ini Garuda tengah mengeksplorasi secara mendalam atas berbagai peluang sinergi bisnis yang dapat dihadirkan untuk bersama-sama dapat mengoptimalkan aspek profitabilitas kinerja," tuturnya. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...