Jawara Pembiayaan Hijau, Bank Mandiri Dukung AIPF

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
1 September 2023, 18:30
AIPF merupakan forum yang fokus kepada bidang keuangan berkelanjutan dan inovatif. Dan sebagai bank pelat merah, Bank Mandiri berkomitmen terus mengembangkan sustainable banking.
Bank Mandiri
AIPF merupakan forum yang fokus kepada bidang keuangan berkelanjutan dan inovatif (sustainable & innovative financing).

Sampai dengan kuartal II 2023, porsi terbesar pembiayaan hijau BMRI disalurkan ke sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) sebesar Rp95,6 triliun. Selain itu, disalurkan pula ke sektor energi terbarukan (renewable energy) senilai Rp8,9 triliun, eco-efficient products Rp4,7 triliun, clean transportation Rp3,2 triliun, dan sektor hijau lain sekitar Rp2,8 triliun.

Di dalam penyaluran pembiayaan hijau, bank dengan logo pita emas ini memiliki kebijakan ESG secara spesifik untuk setiap sektor berupa ESG credit policy. Kepada debitur di sektor kelapa sawit misalnya, perseroan mensyaratkan adanya sertifikat atau bukti pendaftaran ISPO/RSPO.

Pada Maret 2023, 83 persen dari debitur di sektor kelapa sawit telah mengantongi atau tengah memproses sertifikat ISPO/RSPO. “Melalui green financing dan kriteria IAC, Bank Mandiri mendorong para debitur untuk bertransisi ke ekonomi hijau dan berkelanjutan,” ujar Alexandra.

Jika dipotret dalam rentang waktu lebih panjang, Bank Mandiri konsisten mencatatkan kenaikan pembiayaan ke sektor energi terbarukan. Kredit untuk energi terbarukan pada 2020 hanya Rp2,5 triliun. Lalu naik naik menjadi Rp6,15 triliun pada pengujung 2022.

Beberapa proyek energi terbarukan yang mendapatkan kucuran green financing dari Bank Mandiri adalah Kerinci Hydro Power Plant, total kapasitasnya sebesar 2x45MW MW dan Malea Hydro Power Plant di Sulawesi Selatan. BMRI juga menyalurkan pembiayaan untuk proyek Poso Hydro Power Plant dengan total kapasitas 515 MW.

“Bank Mandiri berkomitmen terus menyalurkan pembiayaan hijau sesuai rencana bisnis penyediaan listrik yang ditetapkan pemerintah, sebagai wujud konsistensi kami menerapkan keuangan berkelanjutan,” tutur Alexandra.

Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 pada 2 Oktober 2023 mendatang, Bank Mandiri akan terus konsisten mendukung penerapan pembiayaan berkelanjutan sesuai POJK 51/2017, dengan menargetkan penyaluran sustainable portofolio di kisaran 25 persen dari total kredit (bank only).

Bank Mandiri juga akan fokus kepada beberapa sektor, seperti pengelolaan sumber daya alam hayati berkelanjutan, energi baru terbarukan (EBT), produk eco-efficient, serta transportasi ramah lingkungan.

Demi mencapai target itu, BMRI berkomitmen terus mengembangkan instrumen pendanaan demi menghimpun permodalan untuk kemudian disalurkan melalui pembiayaan hijau.

Bank Mandiri baru saja menerbitkan green bond senilai Rp5 triliun pada Juni 2023. Penerbitan obligasi hijau ini merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan target dana Rp10 triliun.

Sebelumnya, pada 2021 BMRI menerbitkan surat utang berkelanjutan senilai USD300 juta. Dan pada 2022, BMRI menjadi bank pertama di Indonesia yang menyediakan transaksi ESG Repo senilai US$500 juta.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...