Pertamina dan Jepang Teken Kerja Sama Pengembangan LNG dan Hidrogen
PT Pertamina meneken nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan energi asal Jepang, JERA, untuk berkolaborasi dalam pengembangan bisnis investasi infrastruktur bahan bakar rendah karbon seperti LNG dan hidrogen/amonia.
MoU yang ditandatangani pada Jumat (15/12) tersebut, menguraikan tentang upaya pertukaran informasi dan diskusi dalam meningkatkan nilai rantai pasok bahan bakar, serta menciptakan peluang bisnis terkait investasi infrastruktur di bidang LNG dan hidrogen/amonia.
“Kami menilai gas dan LNG sebagai sumber energi transisi yang penting, dan mengantisipasi kemajuan signifikan dalam proyek-proyek gas besar di Indonesia. Oleh karena itu, kami menggandeng JERA," kata Direktur Strategi, Portofolio & Usaha Baru Pertamina Salyadi Saputra, dikutip dari Offshore Energy pada Sabtu (16/12).
Ia menjelaskan, kerja sama tersebut akan mencakup pengangkutan LNG dan hidrogen/amonia, serta pengoperasian dan pemeliharaan terminal penerima LNG. Kemudian, peningkatan kapasitas melalui benchmarking, pelatihan, dan pertukaran untuk meningkatkan efisiensi operasional penanganan LNG.
Target Net Zero Emisson 2060
Selain itu, kedua perusahaan ini juga akan mempertimbangkan pengembangan usaha baru terkait pemanfaatan dan penyimpanan penangkapan karbon atau carbon capture utility storage (CCUS).
Melalui kerja sama ini, JERA dan Pertamina berharap dapat berkontribusi bagi Indonesia dalam mencapai net zero emission pada 2060. Keduanya juga menyatakan akan berupaya memecahkan masalah peningkatan permintaan energi untuk jangka pendek, hingga menengah.
Selain itu, dua perusahaan energi ini juga akan terus mendorong isu dekarbonisasi energi dalam jangka menengah hingga panjang melalui kolaborasi pada rantai pasok LNG dan hidrogen atau amonia di Indonesia.
JERA sendiri telah berupaya mendukung transisi energi di Indonesia, dengan melakukan penelitian dan memberikan dukungan untuk perumusan peta jalan dekarbonisasi untuk sektor ketenagalistrikan di negara ini.
Senior Managing Executive Officer dan Chief of Global Strategist JERA Steven Winn mengatakan, peta jalan dekarbonisasi bukanlah pedoman yang berlaku untuk semua negara. Namun, harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
"Oleh karena itu, kami akan memberikan solusi terdepan terhadap permasalahan energi di Indonesia dan memperkuat rantai pasok untuk bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, melalui kolaborasi dengan Pertamina," kata Steven.