Bos BI Dekati Bank Sentral di Eropa Jalin Kerja Sama Repo Line

Agatha Olivia Victoria
14 April 2020, 19:28
bank indonesia, bank sentral eropa, repo line
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pihaknya saat ini memiliki kerja sama repo line dengan bank sentral AS, Swiss, dan Singapura.

Selain kerja sama repo line atau pinjaman dengan jaminan surat berharga, Perry mengungkapkan bahwa BI juga memiliki kerja sama billateral swap agreement atau tukar menukar mata uang dengan berbagai negara. Di antaranya dengan Tiongkok sebesar US$ 30 miliar, Jepang sebesar US$ 22,7 miliar, Korea Selatan US$ 10 miliar, dan Singapura sebesar US$ 7 miliar.

Keseluruhan kerja sama tersebut ke depan dapat digunakan BI  untuk menstabilkan nilai tukar rupiah jika dibutuhkan. Meski demikian, ia menilai cadangan devisa saat ini masih cukup untuk menjaga stabilisasi rupiah sehingga fasilitas swap line dan repo line belum dibutuhkan.

(Baca: Sri Mulyani Akan Guyur Insentif Pajak Corona untuk 11 Sektor Industri)

Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar US$ 121 miliar, atau setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta stabilisasi nilai tukar. Cadangan devisa juga diperkirakan meningkat pada akhir April ini.

Perry juga optimistis nilai tukar rupiah pada akhir tahun ini akna bergerak ke arah Rp 15 ribu per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...