Rupiah Berpotensi Melemah Tertekan Lonjakan Kasus Pandemi Corona
Sentimen positif datang dari penguatan pasar saham Amerika Serikat semalam. Ini karena respon pasar terhadap pidato Presiden AS Donald Trump yang optimistis ekonomi bisa bangkit lagi, setelah masa puncak pandemi corona berlalu. Trump menyebut AS kini telah melalui puncak kasus virus corona.
(Baca: Harga Emas Dunia Stabil, Logam Mulia Antam Turun Rp 8.000 per Gram)
Selain itu, ada kemungkinan Trump akan merilis stimulus tambahan untuk menangkal dampak pandemi corona.
Sementara itu, menurut Tjendra, sentimen negatif datang dari angka penyebaran pandemi global yang semakin meningkat. Padahal, ini belum bisa dikatakan sudah mencapai puncaknya. "Serta kemungkinan memburuknya data-data ekonomi akibat virus ini," katanya.
Berdasarkan data Worldometers.info, total kasus positif virus corona di seluruh dunia telah menembus 1,5 juta orang. Lebih dari 88 ribu orang telah meninggal dunia akibat pandemi ini.
Tjendra pun memperkiraka rupiah hari ini akan bergerak pada rengtang Rp 16.150 - 16.350 per dolar AS.