Jaga Rupiah, BI Bisa Pinjam Dolar ke Bank Sentral AS hingga US$ 60 M

Agatha Olivia Victoria
7 April 2020, 16:34
Perry Warjiyo, Bank Indonesia, the fed,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah sudah mulai menguat dalam beberapa hari terakhir.

Fasilitas tukar menukar mata uang tersebut merupakan bantalan kedua atau second line of defense dalam menstabilkan nilai tukar rupiah. Sementara bantalan pertama atau first line of defense dalam bentuk cadangan devisa, menurut Perry, sejauh ini masih sangat mencukupi.

"BI memandang cadev cukup, tetapi kalau butuh, ada second line of defense," kata dia. 

(Baca: Stabilkan Nilai Rupiah, Cadangan Devisa Maret Turun US$ 9,4 Miliar)

Pihaknya pun memastikan akan terus berada di pasar dan melakukan intervensi tiga lapis atau triple intervention jika dibutuhkan. Intervensi dilakukan melalui pasar spot, surat berharga negara, dan domestic non-delivery forward atau DNDF.

BI sebelumnya mengumumkan posisi cadangan devisa pada akhir Maret sebesar US$ 121 miliar, turun US$ 9,4 miliar. Penurunan terjadi seiring intervensi BI untuk menstabilkan rupiah dan memenuhi kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Adapun pada perdagangan sore ini di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 1,29% ke posisi Rp 16.200 per dolar AS.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...