Sri Mulyani: Skenario Terburuk Dampak Corona, Ekonomi RI Minus 0,4%
Selain sektor rumah tangga, Sri Mulyani juga menyebut, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga merupakan sektor yang terpukul. Tak hanya itu, korporasi juga akan mengalami tekanan dari sisi rantai pasokan dan perdagangan. Hal ini kemudian akan merembet ke sektor keuangan.
Meski begitu, Sri Mulyani berharap skenario tersebut tak terjadi. Oleh karena itu, ia berkomitmen bahwa pemerintah bersama BI, OJK, dan LPS akan terus bersinergi dalam mengatasi dampak pandemi corona terhadap perekonomian.
Salah satu bentuk komitmen pemerintah adalah, diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk menangani pandemi corona dan dampaknya terhadap ekonomi.
Dalam Perppu tersebut, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar ada tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 75 triliun akan digunakan untuk bidang kesehatan dan sebanyak Rp 100 triliun digunakan untuk program jaring pengaman sosial.
Kemudian, Rp 70,1 trilun diberikan untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, sebanyak Rp 150 triliun akan dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional. Ini termasuk restrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan dunia usaha, khususnya UMKM.
(Baca: Jokowi Gelontorkan Anggaran Kesehatan Rp 75 Triliun Hadapi Corona)