AS Tak Lagi Anggap RI Negara Berkembang, Bappenas: Pasti Menguntungkan
Walaupun begitu, ia mengatakan bahwa Indonesia belum menjadi negara maju. Indonesia saat ini masih menuju negara berpendapatan menengah atas.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan pencabutan status negara berkembang dari Indonesia oleh pemerintah AS diyakini tak akan berdampak pada fasilitas Generalized System of Preferences atau GSP. Fasilitas pembebasan bea masuk ini diberikan AS kepada sejumlah negara berkembang.
(Baca: Ekonomi Global Melambat, Kepala Bappenas Harap Trump Tak Terpilih Lagi)
"Tidak ada hubungan ke GSP, ini hanya lebih terkait dengan WTO, lebih ke subsidi, dumping, dan sebagainya," ujarnya.
Adapun Indonesia saat ini masih menunggu kepastian dari pemerintah AS terkait fasilitas pembebasan bea masuk tersebut. Pemerintah AS tengah mereview kelayakan sejumlah negara, termasuk Indonesia untuk menerima fasilitas tersebut.