BPS: Virus Corona Sebabkan Ekspor dan Impor Indonesia-Tiongkok Turun
Penurunan ekspor juga terlihat pada komoditas ikan dan udang sebesar 36,46% dari US$ 84 juta menjadi US$ 53,4 juta, serta pada komoditas bahan kimia organik yang turun 28,27% dari US$ 56,4 juta menjadi US$ 40,4 juta. Komoditas berbagai produk kimia dan komoditas lainnya juga turun masing-masing 2,94% dan 0,72%.
Sedangkan nilai impor pada Januari 2020 yang menurun tercermin dari impor nonmigas Tiongkok yang kontraksi 3,08% dari US$ 4,07 miliar menjadi US$ 3,94 miliar. Sedangkan untuk nilai impor migas terlihat tumbuh 31,1%.
(Baca: Ada Virus Corona, Neraca Dagang Januari Diramal Surplus)
Untuk penurunan impor terbesar dari Tiongkok pada bulan lalu terlihat pada komoditas buah-buahan. Adapun komoditas buah-buahan turun 78,88% dari US$ 160,4 juta menjadi US$ 33,9 juta. "Penurunan terutama pada apel dan anggur karena tidak ada lagi kebutuhan Imlek," ucap dia.
Selanjutnya impor komoditas mesin-mesin pesawat mekanik turun 11,24%, besi dan baja turun 10,97%, benda-benda dari besi dan baja 0,17%, dan mesin peralatan listrik 1,79%.
Dengan begitu, Suhariyanto menyebut defisit neraca dagang RI dengan Tiongkok turun menjadi US$ 1,84 miliar pada Januari 2020. Angka tersebut anjlok dari posisi defisit Januari 2019 sebesar US$ 2,4 miliar.
(Baca: Lawan Dampak Ekonomi Corona, Pemerintah Akan Gelar Hari Belanja Online)