Mayoritas Politisi, Ini Profil Anggota BPK 2019-2024 Pilihan DPR
(Baca: Achsanul Qosasi, Calon Anggota BPK yang Sukses Besarkan Madura United )
Pria kelahiran Sumenep 1966 ini berasal dari Partai Demokrat. Di awal kariernya, Achsanul rupanya merupakan seorang ekonom. Ia mengawali karier dengan menduduki posisi penting di sejumlah bank.
Sebelum menjadi anggota BPK, Achsanul menjabat sebagai wakil ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan.
Sama seperti Achsanul, Harry Azhar Azis juga merupakan petahana yang pernah menjabat sebagai anggota DPR selama dua periode. Ia saat ini menjabat sebagai anggota VI BPK, setelah sebelumnya dilengserkan secara aklamasi dari posisi ketua BPK pada 2017 karena dianggap melanggar kode etik.
Salah satunya pelanggaran kode etik yang disoroti terkait dengan kasus Panama Papers. Dokumen ini menyebutkan perusahaan milik Harry, Sheng Yue International, tercatat mendirikan perusahaan offshore di negara suaka pajak pada 2010.
(Baca: Harry Azhar Azis, Calon Anggota BPK yang Dibayangi Panama Papers)
Ia merupakan politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) yang, memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup mumpuni. Harry mengantongi gelar Doctor of Philosophy (PhD) bidang ekonomi setelah menempuh pendidikan di Oklahoma State University, Amerika Serikat pada tahun 1994-2000.
Harry juga pernah menjadi dosen di sejumlah universitas, salah satunya Universitas Indonesia. Saat menjabat sebagai anggota DPR, ia dipercaya sebagai wakil ketua Komisi XI DPR yang membidangi ekonomi dan keuangan.
Sementara itu, Hendra Susanto merupakan salah satu pegawai BPK. Ia menjabat sebagai Kepala Auditoriat I.B. BPK. Jambi II.
Hendra sudah pernah mengikuti seleksi anggota BPK pada tahun 2017 lalu. Dalam seleksi tersebut, ia sempat masuk daftar 13 nama yang direkomendasikan DPD kepada DPR RI. Namun, berakhir dalam tahap Fit and Proper test di Komisi XI DPR.