Sri Mulyani Ingin Angka Kemiskinan Cetak Rekor Terendah Lagi pada 2020
Hal ini ia jelaskan karena memang dalam 5 tahun terakhir persentase penduduk miskin makin menurun. Berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 11,25% pada Maret 2014, kemudian turun menjadi 11,12% pada Maret 2015, lalu turun menjadi 10,86% pada Maret 2016. Pada Maret 2017, tingkat kemiskinan kembali menurun menjadi 10,64% dan menurun lagi pada Maret 2018 menjadi 9,82% dan Maret 2019 menjadi 9,41%.
Kendati demikian, Suhariyanto mengingatkan terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan tahun depan. "Tantangan pertama yaitu disparitas yang tinggi antarprovinsi Indonesia," ujarnya.
(Baca: Tertekan Ekonomi Global, Defisit APBN Juli 2019 Capai Rp 184 Triliun)
Disparitas, menurut dia, terlihat dari angka kemiskinan DKI Jakarta yang berada pada kisaran 3,47%, sedangkan Papua yang berada pada 27,52%.
Kemudian, mayoritas penduduk miskin berada di pedesaan yang mencapai 60,25%. Mayoritas penduduk miskin juga berada di sektor pertanian yang mencapai 49,41%.
Tantangan lainnya yang harus diperhatikan pemerintah, menurut dia, yaitu 73,41% penduduk miskin berpendidikan rendah atau tidak tamat Sekolah Dasar (SD) dan Tamat SD. Terakhir, banyak penduduk miskin yang minim aliran listrik, sarana sanitasi dan air bersih tidak memadai.