Tiongkok Picu Perang Mata Uang, Rupiah Loyo ke 14.276 per Dolar AS

Agustiyanti
6 Agustus 2019, 17:03
nilai tukar, rupiah
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi dolar AS. Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Selasa (8/6) melemah 21,5 poin atau 0,15% ke level Rp14.276 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan pemerintah Trump yang resmi menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang membuat kekhawatiran perang dagang naik kelas menjadi perang mata uang. Hal ini, menurut dia, menjadi salah satu sentimen yang memicu penguatan dolar AS.

"Jika praktik yang dilakukan Tiongkok ditiru oleh negara lain demi menggenjot ekspor, maka akan terjadi devaluasi mata uang secara kompetitif. Perang mata uang sudah di depan mata," ujar Ibrahim.

(Baca: Kurs Rupiah Melemah Tembus 14.300 per Dolar AS, BI Intervensi Pasar)

Di sisi lain, menurut dia, intervensi BI pada hari ini berhasil menahan rupiah tak melemah terlalu dalam.

Sebelummya, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengaku pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah mitigasi guna menstabilisasi nilai tukar rupiah. Stabilisasi dilakukan melalui tiga langkah intervensi.

"Untuk memitigasi pelemahan rupiah yang tajam sejak pembukaan pasar, BI sudah masuk ke pasar spot, melakukan pembelian SBN (Surat Berharga Negara) di pasar sekunder, dan intervensi pasar DNDF (Domestic Non Delivery Forward)," terang Nanang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...