Menteri Airlangga Sebut Insentif Pajak Jumbo Dirilis Semester Ini

Rizky Alika
24 April 2019, 17:04
super deduction tax, insentif pajak jumbo, program vokasi, Airlangga Hartarto, kartu prakerja
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Siswa jurusan Teknik Las melakukan praktikum pengelasan plat besi di SMK N 1 Sayung di Demak, Jawa Tengah, Kamis (24/8). Untuk menyesuaikan alat praktik sekolah kejuruan dengan teknologi produksi yang terpasang pada industri, Kementerian Perdagangan melalui program pendidikan vokasi pada 2018 berencana merevitalisasi 1.700 SMK atau 20 persen dari total SMK di Indonesia dengan usulan anggaran senilai Rp 800 miliar.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan insentif pajak tersebut sesuai usulan kalangan industri. Adapun upaya mendorong pendidikan vokasi perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia pada era industri 4.0.

"Makanya kami minta super deduction tax, supaya lebih banyak lagi perusahaan yang berpartisipasi (dalam pendidikan vokasi)," ujar dia.

(Baca: Hadapi Revolusi 4.0, Pengusaha Masih Hadapi Sejumlah Tantangan)

Ia menjelaskan, beberapa kemampuan baru yang diperlukan pada era 4.0 seperti penguasaan coding dan financial technology (fintech). Kadin telah menggandeng 2.614 perusahaan untuk berpartisipasi dalam program vokasi.

Pemerintah Genjot Program Vokasi

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sebelumnya mengatakan, pemerintah akan melibatkan banyak pihak swasta agar program vokasi berjalan lebih masif. "Pelibatan swasta harus terus didorong, termasuk memberi insentif kepada mereka," kata Hanif pada Senin lalu. 

Ia menyebut skema pemagangan di dalam dan luar negeri juga akan didorong mulai tahun depan. Lebih lanjut, pemerintah menyiapkan program Kartu Prakerja untuk bisa mendorong sumber daya manusia yang berkualitas.

(Baca: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Insentif Pajak Jumbo Segera Diluncurkan)

Kartu Prakerja nantinya berisikan paket pelatihan dan sertifikasi. Ada pula insentif honor bagi para pemegang kartu yang belum mendapat pekerjaan setelah mendapat pelatihan. "Kami sedang membuat formula Kartu Prakerja yang lebih pas, misalnya istilahnya apa, berapa lama, besarnya berapa dan segala macam," kata Hanif.

Dengan menggenjot program vokasi, pemerintah menargetkan tingkat pengangguran akan semakin menurun di kisaran 5%-5,3% pada 2020. Pada 2018, tingkat pengangguran di Indonesia tercatat sebesar 5,3%.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...