Peringatan Bahaya di Balik Pertumbuhan Cepat Utang Luar Negeri Swasta

Martha Ruth Thertina
18 Desember 2018, 12:08
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Ia menilai perkembangan utang luar negeri swasta belum terlalu mengkhawatirkan selama masih dalam pengawasan dan benar-benar digunakan sepenuhnya untuk kegiatan produktif. Tapi kalau dibiarkan terus menerus tumbuh dengan cepat seperti ini akan menambah kerentanan perekonomian kita,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (17/12).

(Baca juga: Lonjakan Utang Luar Negeri Swasta dalam Pengawasan Bank Sentral)

Menurut dia, hal ini perlu menjadi catatan besar bagi pemerintah dan BI, yaitu bagaimana mengerem laju pertumbuhan utang luar negeri swasta tersebut. Pemerintah dan BI harus bisa mengurangi insentif bagi swasta untuk berutang ke luar negeri. Ada beberapa caranya, namun belum bisa dilakukan sekarang.

Pertama, menurunkan suku bunga dan memperkuat nilai tukar rupiah. “Sayangnya solusi ini tidak mudah bahkan mustahil dilakukan saat ini ketika suku bunga justru cenderung naik,” ujarnya.

Kedua, memperlonggar likuiditas perbankan. Cara ini juga sulit karena dana masyarakat atau dana perbankan justru diperebutkan oleh swasta dan pemerintah atau lazim disebut crowding out. “Belum lagi BI yang juga menyedot dana perbankan lewat instrumen moneter,” kata dia.

Maka itu, dalam kondisi seperti sekarang ini, yang bisa dilakukan adalah pengawasan, termasuk memastikan perusahaan melakukan lindung nilai (hedging) atas utang luar negerinya. “Itu salah satu cara untuk mengurangi risiko nilai tukar seiring kenaikan utang luar negeri swasta,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...