Setelah Infrastruktur, Pemerintah Berfokus ke Pembangunan Manusia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kualitas pembangunan manusia Indonesia pada 2017 kembali membaik. Ini tercermin dari naiknya Indeks Pembangunan Manusia tahun lalu sebesar 0,63 poin (0,9%) ke level 70,81 dari tahun sebelumnya. Naiknya IPM didukung perbaikan indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran.
Permasalahan yang sama juga diungkapkan dari dunia wirausaha. Chief Executive OFficer Brodo, Muhammad Yukka Harlanda, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi bakal memicu perkembangan kemampuan daya beli masyarakat.
Faktor kemajuan teknologi juga membuat wirausaha terus-menerus bermunculan yang dipicu oleh peningkatan kompetensi entrepreneurship dalam pendidikan formal. Yukka mengakui bahwa terjadi lompatan yang cukup besar dibandingkan ketika Brodo didirikan pada 2012.
Sementara CEO Queen Rides, Iim Fahima, menegaskan bahwa teknologi juga mempunya peran untuk penyetaraan pembangunan. Sehingga, literasi digital berperan penting untuk pengembangan kesetaraan gender serta hak dan kewajiban masyarakat.
Dia meminta informasi pemerintah harus lebih tepat guna melalui dunia digital. “Model bisnis teknologi itu juga harus menyediakan akses keuangan kepada perempuan,” ujar Iim. (Baca juga: Google Beri Pelatihan Teknologi bagi 100 Ribu Pengembang Indonesia).
Adapun Managing Director Indonesia Mengajar Haiva Ratu Muzdaliva menjelaskan kebijakan yang tepat harus membuat motivasi pengajar atau guru untuk masuk ke wilayah terpencil. Sebab, penyetaraan jadi isu yang penting sebagai pembangunan sumber daya manusia dan teknologi.
Haiva menyebutkan, konektivitas antara pengajar daerah bakal membuat minat guru di daerah terpencil semakin besar. Sehingga program seperti pertukaran guru di kota dengan di daerah bakal membuat semangat mengedukasi semakin merata.