Rupiah Menguat dan Melemah dalam Waktu Cepat, Bagaimana BI Bersikap?

Rizky Alika
7 Desember 2018, 13:31
kurs dolar
Sigid Kurniawan | ANTARAFOTO

Tujuan kebijakan tersebut, untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik di tengah peluang kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke batas yang aman. Harapannya, pasokan dan permintaan valas terjaga sehingga tekanan terhadap nilai tukar rupiah bisa diredam.

Menurut dia, BI juga akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamentalnya. "BI akan berada di pasar untuk memastikan mekanisme pasar berjalan dengan baik," kata dia.

Ia menambahkan, instrumen lindung nilai (hedging) juga sudah diperkaya dengan harga yang lebih murah, yaitu swap hedging dan pengaktifan pasar valas berjangka Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Instrumen ini untuk menambah opsi bagi pelaku pasar untuk mengelola kebutuhan valasnya.

(Baca juga: Perkuat Rupiah, BI Kembangkan Pasar Valas Berjangka di Dalam Negeri)

Adapun koordinasi dengan pemerintah juga dilakukan BI untuk menurunkan defisit transaksi berjalan. Salah satu caranya, dengan memberikan insentif lebih besar bagi devisa hasil ekspor yang dikonversi ke rupiah.

Selain itu, BI juga menjaga pasokan dolar lewat kerja sama bilateral swap. Kerja sama bilateral swap dilakukan dengan sejumlah negara, seperti Thailand dan Malaysia. Kerja sama tersebut untuk memfasilitasi penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan dan investasi sehingga kebutuhan terhadap dolar AS dapat dikurangi.

"Ke depan, kerjasama semacam ini akan diperkuat dan diperluas," ujar Dody.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...