Aliran Masuk Dana Asing dan Penguatan Rupiah Diuji Jelang Akhir Tahun

Rizky Alika
8 November 2018, 12:17
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain faktor global tersebut, David menjelaskan, faktor domestik juga turut memengaruhi keberlanjutan aliran masuk dan asing, di antaranya perkembangan defisit transaksi berjalan. Bila defisit transaksi berjalan dapat turun menjadi 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun depan, hal tersebut bisa jadi sentimen positif.

(Baca juga: Lima Sebab Menguatnya Kurs Rupiah dalam Waktu Cepat)

Defisit transaksi berjalan tercatat melebar pada tahun ini, bahkan mencapai batas aman yang dibidik pemerintah yaitu 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II lalu. Penyebabnya, tingginya impor di tengah lemahnya kinerja ekspor. Hal itu mencerminkan ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan valas dalam perdagangan internasional.

Kondisi defisit pada transaksi berjalan membuat kurs rupiah rentan gejolak lantaran pasokan valas jadi bergantung pada dana asing di pasar keuangan. Kerentanan ini memengaruhi pertimbangan investasi.

Mengacu pada data Kementerian Keuangan, kepemilikan asing atas surat utang negara terpantau terus menanjak sejak 19 Oktober, dari posisi Rp 847,82 triliun menjadi 867,55 triliun per 5 November. Ini artinya, terjadi aliran masuk dana asing sebesar Rp 19,73 triliun dalam periode tersebut. Sementara itu, di pasar saham, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 7,52 triliun sepanjang sebulan belakangan.

Seiring kondisi tersebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami tren penguatan. Saat berita ini ditulis, rupiah berada di level 14.585 per dolar AS atau yang terkuat dalam lebih dari dua bulan belakangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...