Rem Utang, Penerimaan Perpajakan Digenjot Buat Belanja Negara

Rizky Alika
1 November 2018, 13:50
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Adapun, pertumbuhan tinggi perpajakan diharapkan bisa semakin meningkatkan kemandirian negara dalam membiayai belanja. Pemerintah melansir, kontribusi penerimaan perpajakan meningkat dalam pembiyaan belanja. Pada 2014, kontribusinya sebesar 74% sedangkan pada 2019 ditargetkan menjadi 82,5%.

Rincian Pembiayaan Utang 2019

Pembiayaan utang yang sebesar Rp 359,3 triliun pada 2019 terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) (neto) sebesar Rp 388,957 triliun, pinjaman (neto) sebesar minus Rp 29,7 triliun. Sebagian besar utang bakal digunakan untuk membiayai defisit anggaran 2019 yang sebesar Rp 296 triliun.

Secara rinci, pinjaman dalam negeri (neto) tercatat sebesar Rp 482,42 miliar, terdiri dari penarikan pinjaman dalam negeri (bruto) Rp 1,95 triliun dikurangi pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri minus Rp 1,47 triliun.

Sementara itu, pinjaman luar negeri (neto) tercatat sebesar minus Rp 30,19 triliun, terdiri dari penarikan pinjaman luar negeri (bruto) Rp 60,28 triliun, dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri minus Rp 90,470 triliun.

Sri Mulyani menyebut dua strategi utang tahun depan yaitu prioritas penarikan utang dalam rupiah agar tetap berdaya tahan (resilience) terhadap gejolak nilai tukar. Kemudian, optimasilasi potensi investor domestik untuk pendalaman pasar sekaligus pengendalian kepemilikan asing atas SBN.

Ia memastikan, utang akan digunakan untuk kegiatan produktif, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) bakal dijaga di level yang aman, begitu juga dengan komposisi utang, dan tingkat solvabilitas. Peningkatan efesiensi bunga utang juga jadi fokus.

Pembiayaan utang berada dalam tren naik hingga tercatat sebesar Rp 429,1 triliun pada 2017 lalu. Pembiayaan utang berbalik turun mulai tahun ini menjadi sebesar Rp 387,36 triliun. Penurunan ditargetkan berlanjut ke tahun depan menjadi Rp 359,3 triliun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...