Realisasi Utang Turun 25%, Sri Mulyani: Pengelolaan Semakin Hati-hati

Rizky Alika
18 Oktober 2018, 13:49
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Baik proyeksi maupun target defisit tersebut juga lebih rendah dibandingkan realiasi defisit pada 2017 yang sebesar Rp 345,8 triliun atau 2,57% terhadap PDB.

Dengan perkembangan tersebut, total utang pemerintah pusat per September 2018 tercatat sebesar Rp 4.416 triliun atau setara dengan 30,47% terhadap PDB. Rasio utang lebih tinggi dibandingkan Agustus yang sebesar 30,31%. Meski begitu, pemerintah menjelaskan rasio utang masih jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan Undang-Undang Keuangan Negara yaitu 60% terhadap PDB.

(Baca juga: Rasio Utang Pemerintah Tembus 30% terhadap PDB, Amankah?)

Secara khusus, pinjaman multilateral tercatat mengalami peningkatan yang tinggi dibandingkan pinjaman luar negeri lainnya. Mengutip penjelasan dalam laporan APBN Kita, pemerintah mengutamakan pinjaman multilateral lantaran biayanya lebih murah dibandingkan jenis pinjaman lainnya. Selain itu, ada keuntungan lain dari jenis pinjaman tersebut seperti alih teknologi, hingga peluang untuk saling bertukar pengalaman dan keahlian.

Meski begitu, peran SBN tetap paling dominan sebagai sumber pembiayaan. Hingga akhir September 2018, jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN yaitu sebesar Rp 3.593 triliun atau 81,36% dari total utang pemerintah pusat. Sementara itu, pinjaman luar negeri tercatat sebesar Rp 816,73 triliun (18,46%), dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 6,38 triliun (0,14%).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...