Pelemahan Rupiah Dinilai akan Mengerek Utang Pemerintah

Rizky Alika
13 September 2018, 17:55
Bank valas
Arief Kamaludin|KATADATA

Kendati demikian, pemerintah diyakini tetap mampu membayar utang karena depresiasi rupiah turut mengerek pendapatan. Sumber penerimaan negara yang berpotensi meningkat adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta pajak minyak dan gas bumi.

(Baca juga: Penerimaan Negara Per Agustus Naik 18,4%, Defisit Anggaran Membaik)

Jumlah utang pemerintah per Juli tahun ini sebesar Rp 4.253,02 triliun, dari jumlah ini sekitar Rp 1.804,42 triliun berupa valas. Nilai utang yang jatuh tempo pada tahun ini sejumlah Rp 395,97 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, pelemahan rupiah membuat belanja negara meningkat lantaran ada kenaikan bunga utang. "Kalau yield Surat Perbendaharaan Negara (SPN) meningkat, ongkos bayar utang lebih tinggi," katanya.

Namun, pemerintah meyakini bahwa dampak penguatan dolar AS terhadap kenaikan pendapatan lebih signifikan dibandingkan dengan imbasnya kepada lonjakan belanja negara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...