Debat Usai, Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2019

Rizky Alika
5 Juni 2018, 17:21
Rapat DPR
Arief Kamaludin | Katadata
Suasana rapat kerja pemerintah dengan DPR.

Gelagat penurunan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah sebenarnya sudah terlihat secara implist dalam rapat sebelumnya. Sri Mulyani menyatakan pemerintah melihat potensi pertumbuhan ekonomi 5,4 – 5,8 persen pada 2019. Meski begitu,  dia mengakui adanya kecenderungan pencapaiannya lebih mendekati kisaran bawah potensi tersebut.

“Ya akan lebih mendekat ke lower. Pada finalnya kami akan sampaikan di nota keuangan,” kata Sri usai memberikan paparan kepada anggota DPR, Kamis pekan lalu. Angka terbawah potensi pertumbuhan ekonomi 2019 tersebut sama dengan target tahun ini 5,4 persen. (Baca: Sri Mulyani Prediksi Laju Ekonomi 2019 Tak Capai Potensi Maksimal 5,8%).

Kesepakatan asumsi makroekonomi pemerintah dan Komisi Anggaran DPR

IndikatorAsumsi
Pertumbuhan ekonomi5,2 – 5,4 %
Inflasi2,5 – 4,5 % 
Nilai tukar rupiah per dolar AmerikaRp 13.700 – 14.000
Suku Bunga SPN 3 Bulan4,6 – 5,2 %
Tingkat pengangguran terbuka4,8 – 5,2 %
Tingkat kemiskinan8,5 – 9,5 %
Rasio gini0,38 – 0,39
Indeks pembangunan manusia72,98

Sementara Perry menyatakan bahwa kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Fed Fund Rate, masih ada tahun depan. Akibatnya, pada 2019, kemungkinan masih ada gejolak pada nilai tukar rupiah akibat kebijakan tersebut. Karenanya, dia menyepakati bila posisi rupiah akan berada pada Rp 13.700 – 14.000 per dolar Amerika, rentangan yang dinilai sudah merefleksikan faktor negatif dan positif bagi kurs.

Pemerintah dan bank sentral pun memprediksi inflasi pada tahun depan akan bergerak pada level 2,5 – 4,5 persen. Sementara suku bunga SPN 3 bulan 4,6 – 5,2 persen. (Baca juga: Serangan Baru Perang Dagang Amerika yang Mengancam Ekonomi Dunia).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...