Dana Asing Keluar, Neraca Pembayaran Kuartal I Defisit US$ 3,9 Miliar

Rizky Alika
11 Mei 2018, 20:51
Dolar rupiah
Arief Kamaludin (Katadata)

Di sisi lain, transaksi berjalan mengalami defisit sebesar US$ 5,5 miliar atau 2,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar US$ 6 miliar atau 2,3% terhadap PDB. Penyebab utamanya penurunan defisit neraca jasa dan peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder.

BI mencatat, penurunan defisit neraca jasa terutama dipengaruhi kenaikan surplus jasa perjalanan seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan menurunnya impor jasa pengangkutan (freight). Peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder sejalan dengan naiknya penerimaan remitansi dari pekerja migran Indonesia.

Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas menurun terutama dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas. Adapun impor nonmigas juga menurun meski lebih terbatas dengan impor barang modal dan bahan baku masih berada pada level yang tinggi sejalan dengan kegiatan produksi dan investasi yang meningkat.

Namun, defisit transaksi berjalan triwulan I 2018 tersebut lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 2,2 miliar. Penyebab utamanya, pertumbuhan tahunan impor yang tinggi, terutama impor nonmigas baik barang konsumsi, bahan baku, maupun barang modal. Impor nonmigas tercatat sebesar US$ 35,2 miliar atau naik 22,2% secara tahunan. Di sisi lain, ekspor nonmigas tercatat naik, namun hanya 8,7% secara tahunan. 

Adapun secara keseluruhan, Gubernur BI Agus Martowardojo menilai kondisi NPI masih baik meski defisitnya cukup besar. Hal itu di antaranya lantaran transaksi modal dan finansial masih positif ditopang oleh investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). “Kami melihat Neraca Pembayaran Indonesia tetap baik sehingga menopang tekanan eksternal Indonesia,” ujarnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (11/5).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...