Cegah Dana Asing Keluar, Ekonom Usulkan Holding Period Obligasi Negara

Rizky Alika
30 Januari 2018, 12:44
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Adapun untuk menggaet lebih banyak investor domestik, pemerintah berencana memperbesar penerbitan SBN retail. Agar rencana tersebut sukses, Lana berpendapat pemerintah perlu meningkatkan bunga (kupon) yang ditawarkan. (Baca juga: Tarik Investor Lokal, Kemenkeu Perbanyak Obligasi Retail di 2018)

"Kalau misalnya mau memikat retail, harus lebih tinggi (bunganya). ORI (Obligasi Retail Indonesia) 2015 sukses karena bunganya masih tinggi," kata dia.

Pada 2015, pemerintah menerbitkan ORI Seri 012 bertenor tiga tahun dengan kupon 9% per tahun. Ketika itu, target indikatif penyerapan dana Rp 20 triliun, namun ORI tersebut laku keras hingga pemerintah menyerap dana Rp 27,4 triliun. Namun, setelah itu, kupon terus menurun.

Pada 2017, pemerintah menerbitkan ORI Seri 014 bertenor tiga tahun dengan kupon terendah sepanjang masa yakni 5,85%. Target indikatif penyerapan dana Rp 20 triliun, namun yang berhasil diserap hanya Rp 8,95 triliun. (Baca juga: Penjualan ORI 55% di Bawah Target, Hanya Laku Rp 8,95 Triliun)

"Buat invetor retail, kalau dia di-hold tiga tahun merasa tidak nyaman sehingga dia (bandingkan) dengan taruh di deposito. Walau bunganya lebih kecil daripada ORI, tapi setiap saat dia bisa ambil karena sifat depositoya adalah satu bulan yang diperpanjang terus," kata Lana. Maka itu, ia menyarankan ada tingkat bunga yang lebih tinggi ke depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...