Keyakinan Konsumen Turun karena Khawatir Penghasilan Merosot

Desy Setyowati
8 September 2017, 11:25
Toko elektronik
Arief Kamaludin|KATADATA

Tak ayal, rata-rata rasio pengeluaran untuk konsumsi juga menurun 0,2% menjadi 63,8%. Rasio pembayaran cicilan juga menurun 0,3% menjadi 15,1%. Sebaliknya, porsi tabungan meningkat sebesar 0,5% menjadi 21,1%. “Penurunan konsumsi yang diikuti dengan peningkatan porsi tabungan merupakan indikasi adanya penyesuaian perilaku pola konsumsi masyarakat.”

Sementara itu, indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama (durable goods) tercatat menurun 3,7 poin menjadi 110,7. "Penurunan terjadi terutama untuk kelompok barang elektronik dan furnitur rumah tangga." (Baca juga: BI Sebut Inflasi Inti Rendah Tak Cerminkan Lemahnya Daya Beli)

Di sisi lain, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat menurun 0,4 poin menjadi 133,2. Indeks ini menggambarkan optimisme konsumen terhadap perekonomian hingga enam bulan ke depan. Penyebabnya masih sama, yaitu ekspektasi penghasilan yang menurun 0,2 poin menjadi 144,4. Selain itu, ekspektasi kegiatan usaha yang menurun 3,3 poin menjadi 134,9.

Penurunan kedua ekspektasi tersebut terjadi di hampir semua kelompok tingkat pengeluaran. "(Untuk ekspektasi penghasilan) Penurunan terdalam terjadi pada kelompok tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta dan Rp 2,1-3 juta per bulan. Juga untuk kelompok usia 51-60 tahun.”

Sementara itu, responden memperkirakan tekanan harga meningkat pada tiga dan enam bulan mendatang. “Meningkatnya ekspektasi kenaikan harga tersebut masih disebabkan oleh kekhawatiran responden terhadap kemungkinan adanya kenaikan tarif listrik dan energi (BBM dan LPG).”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...