Bappenas: Angka Kelahiran Perlu Dijaga Agar Indonesia Kaya Lebih Lama

Desy Setyowati
11 Juli 2017, 19:32
Gerakan Masyarakat Sehat
ANTARA FOTO/Feny Selly
Salah satu warga menunjukkan Makanan Pendamping ASI di Puskesmas Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (14/3).

Maka itu, Bambang mengatakan, Presiden Joko Widodo juga meminta agar program Keluarga Berencana (KB) dipertimbangkan kembali. Sebab, Jokowi ingin masyarakat menikmati masa-masa menjadi kaya dalam kurun waktu yang lama. Jika masyarakat baru keluar dari jebakan pendapatan menengah pada 2038, lalu pensiun pada 2045, hanya tujuh tahun waktu bagi masyarakat untuk menikmati kekayaan.

"Kok negara ini kaya-nya baru sebentar, sudah pensiun," ujar dia. Sementara di Jepang, masyarakatnya merasakan kekayaan dalam waktu yang lama sebelum penduduknya didominasi masyarakat berusia tua pada 1990-an. (Baca: Jokowi: Ekonomi Indonesia Bakal Jadi Terbesar Keempat Dunia pada 2045)

Adapun perhitungan pemerintah soal masa kejayaan Indonesia dengan asumsi pertumbuhan ekonomi terjaga di kisaran 5 persen saban tahun. Bambang menjelaskan, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 320 juta pada 2045. Bila rata-rata pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen saban tahun maka jumlah penduduk konsumtif (consumming class) bisa terus membesar. Alhasil, Indonesia bisa berkembang menjadi negara maju.

"Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata lima persen, maka consuming class-nya bisa 250 juta," kata dia. Saat ini, jumlah penduduk konsumtif hanya 40 juta. (Baca juga: Sri Mulyani: Urbanisasi Bisa Dorong Indonesia Jadi Negara Maju)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...