Sri Mulyani: Utang Negara Bertambah, Masih Lebih Rendah dari G20

Desy Setyowati
7 Juli 2017, 11:46
Sri Mulyani
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

(Baca: Prediksi Ekonomi Membaik, Pemerintah Bongkar APBN 2017)

Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap mengelola utang secara hati-hati atau prudent. Apalagi, Presiden Joko Widodo fokus menggelontorkan anggaran besar untuk membangun infrastruktur di Indonesia. "Ini merupakan upaya pemerintahannya untuk mengejar ketinggalan pembangunan," ujar dia.

Dia mengatakan pembangunan infrastruktur penting karena dalam kurun waktu 20 tahun belakangan belum maksimal. Pada masa sebelumnya, pemerintah fokus menangani krisis ekonomi 1998 dan 2008. Selain itu, imbas tekanan pelemahan global pada 2014, membuat pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif sebagai stimulus untuk mendorong ekonomi serta melindungi masyarakat Indonesia.

Direktur Strategis dan Portofolio Utang DJPPR Scenaider Clasein H. Siahaan sebelumnya mengatakan, pemerintah berencana menaikkan target indikatif penerbitan SBN berdenominasi Euro (Euro Bond) untuk menutup kenaikkan defisit anggaran.

DJPPR berkeliling Uni Eropa guna memasarkan SBN valuta asing (valas) yang rencananya akan terbit Semester II. "Syukur-syukur nanti kalau Euro Bond bisa naik. Kalau demand-nya banyak ya bisa kami pertimbangkan juga untuk bisa naik (target indikatifnya). Tapi kami lihat nanti lah," kata Scenaider.

Dia mengatakan pemerintah tetap berupaya menjaga agar porsi penerbitan SBN valuta asing (valas) hanya 25 hingga 30 persen untuk valuta asing. Alasannya, untuk menghindari beban bunga utang yang berpotensi meningkat.

Saat ini sudah dua SBN valas yang terbit yakni Global bond atau yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 3,5 miliar (Rp 47 triliun) dan sukuk global US$ 3 miliar (Rp 39,9 triliun).

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...