Desak BUMN Jual Aset, Jokowi: Cara Pikir BUMN Jangan Kuno

Miftah Ardhian
26 April 2017, 12:44
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Presiden

"Kalau tidak ada sekuritisasi itu, akan susah jalan pembangunan infrastruktur kita," ujar Jokowi. (Baca: Jokowi Minta Menteri Terbuka Masalah Dana Proyek Infrastruktur)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro pernah mengatakan sekuritisasi aset ini bukanlah menjual aset BUMN. Apalagi sampai ada anggapan sekuritusasi aset disamakan dengan menjual aset negara.

"Oh ini bukan jual aset (negara). Kan yang dijual bukan asetnya," ujar Bambang. (Baca: Bappenas: Sekuritisasi Aset BUMN Bukan Jual Negara)

Dia menjelaskan bahwa yang akan dijual atau dikerjasamakan adalah konsesi proyek-proyek BUMN yang sudah matang dan telah menghasilkan keuntungan. Ini bisa dilakukan dengan menjual surat utang atau obligasi, yang basisnya dari keuntungan atas aset tersebut. Bisa juga dengan menjual konsesi proyek infrastruktur kepada perusahaan lain.

Dana yang didapat bisa digunakan untuk membangun proyek-proyek infrastruktur baru. Terutama proyek strategis dan prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Langkah ini dianggap lebih efektif ketimbang menyerahkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru kepada pihak swasta.

Selain itu, langkah ini juga bisa mengurangi ketergantungan BUMN terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN). Apalagi ketika diminta pemerintah untuk mengerjakan suatu proyek. Dengan kondisi ekonomi yang masih lambat seperti sekarang, pemberian PMN akan sangat memberatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami