100 Tahun Merdeka, Sri Mulyani Ramal Pendapatan Rakyat Rp 400 Juta

Desy Setyowati
15 Maret 2017, 17:22
Gedung pertumbuhan
Bernard Chaniago|KATADATA

(Baca: Sri Mulyani: Mengelola APBN Bukan Seperti Tukang Obat)

"Ini perekonomian besar yang sangat potensial. Ekonomi kelima terbesar dunia dengan income per kapita US$ 30 ribu, ini kelas tinggi untuk jadi basis bagi pembangunan apa pun di negeri ini," ujar Sri Mulyani saat acara Stakeholder Gathering di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa malam (14/3).

Namun untuk mencapai hal tersebut, perlu keterlibatan banyak pihak. Ada delapan catatan yang harus dipenuhi pemerintah agar bisa mewujudkan proyeksi tersebut. Pertama, kesiapan infrastruktur. Kedua, Sumber Daya Manusia (SDM) berpendidikan.

Ketiga, kesiapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, kebijakan konektivitas. Kelima, tata ruang wilayah yang semakin baik. Keenam, Kementerian dan Lembaga (K/L) semakin efisien. Ketujuh, tata kelola yang baik. Kedelapan, Sumber Daya Alam (SDA) ekonomi yang dikelola secara berkelanjutan.

"Saya tadi menyanyikan (lagu) ‘if we hold together', kalau kami bergandeng tangan bukan hanya bisa mencapai apa yang kami proyeksikan tetapi juga jadi pemain besar di dunia,” kata Sri Mulyani. (Baca: Moody's Naikkan Peringkat, Darmin: Indonesia Lebih Kredibel)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan, PDB Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 9,1 triliun atau setara Rp 120 ribu triliun pada tahun 2045. Artinya, meningkat 10 kali lipat dari saat ini. Namun untuk mencapai proyeksi tersebut, pertumbuhan ekonomi harus stabil di kisaran lima persen setiap tahun.

“Dengan catatan, setiap tahun sampai 2045 kondisinya normal seperti sekarang. Syukur-syukur pertumbuhan ekonominya naik, itu akan lebih cepat,” ujar Jokowi.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...