Selain Yunani, BI Pantau Risiko Politik Tiga Negara di Eropa

Ameidyo Daud Nasution
23 Februari 2017, 20:20
Agus Bank Indonesia
Arief Kamaludin (Katadata)

"Mungkin lembaga internasional seperti Intermational Monetary Fund (IMF) juga memperhatikan," kata Agus.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut rasio utang Yunani kini mendekati 200 persen. Sedangkan defisit anggarannya sudah mencapai 4,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu. (Baca: Sri Mulyani Peringatkan Bahaya Dampak Gagal Bayar Utang Yunani)

Tiga negara yang selama ini membantu membayar utang - Perancis, Jerman, dan Belanda - tengah mengadakan pemilihan umum dan bisa menghambat penyelamatan Yunani. Sri khawatir hal ini memengaruhi pandangan investor terhadap perekonomian dunia termasuk perekonomian negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.

Di luar Uni Eropa, BI juga memberi perhatian besar pada Amerika Serikat. Terutama masih adanya potensi kebijakan proteksionisme perdagangan yang akan dilakukan Presiden AS Donald Trump, seperti yang pernah diungkapkannya saat kampanye.

"Kondisi AS masih menjadi perhatian kami karena itu," katanya. Meski Agus juga mengakui Trump bisa saja mengeluarkan kebijakan pro bisnis seperti memotong pajak, deregulasi peraturan, serta mengucurkan anggaran infrastruktur lebih besar lagi.

(Baca: Jokowi Ingin Ekspor ke Afrika, India, Pakistan Ditingkatkan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...