Beras dan Rokok, Penyumbang Terbesar Kemiskinan di Indonesia

Image title
3 Januari 2017, 15:54
Kemiskinan
Arief Kamaludin|KATADATA

Begitu juga, nominal rata-rata upah buruh tani pada September 2016 naik sebesar 1,42 persen dibanding upah buruh tani per hari Maret 2016, yaitu dari Rp 47.559 menjadi Rp 48.235 per hari. Selain itu, rata-rata upah buruh bangunan pada September 2016 naik dari Rp 81.481 menjadi Rp 82.480 per hari.

(Baca juga:  Dana Daerah Nganggur, Bappenas-Mendagri Kirim Surat Edaran)

Menurut Suhariyanto, jika meninjau data perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun 1998 sampai September 2016, jumlah dan persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan, kecuali pada tahun 2006, September 2013, dan Maret 2015.

Pada tahun 1998 jumlah penduduk miskin sebanyak 49,50 juta orang, atau 24,20 persen jumlah ini terus turun sampai 2005 di angka 35,10 juta orang atau 15,97 persen. Namun, setelah itu kembali mengalami kenaikan  pada 2006 menjadi 39,30 juta orang atau 17,75 persen.

Jumlah penduduk miskin pun terus mengalami penurunan hingga pada 2012 sampai September 2016 jumlahnya berkisar di angka 27 juta sampai 28 juta orang dengan persentase sebesar 10 sampai 11 persen.

(Baca juga: Harga Komoditas Naik, BI Optimistis Ekonomi 2016 Lebih Baik)

BPS mendefinisikan garis kemiskinan menurut rata-rata pengeluaran sebesar Rp 361.990 per bulan atau naik sebesar 4,98 persen di banding bulan yang sama tahun 2015 sebesar Rp 344.809 per bulan.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...