Setelah Trump Menang, Pasar Bisa Bergejolak Hingga 2017

Desy Setyowati
10 November 2016, 08:00
Saham
Arief Kamaludin|KATADATA

Menurut Anton, jikapun Hillary Clinton yang memenangkan pilpres AS, pelaku pasar sebetulnya tetap akan menghadapi ketidakpastian khususnya terkait kebijakan anggaran. Taoi, kadar ketidakpastiannya dianggap lebih kecil.

Adapun risiko yang mungkin muncul dari kemenangan Trump yaitu data ekonomi AS berbalik menjadi buruk karena pasar merespons negatif. Hal ini akan membuat ketidakpastian global bertambah.

Sementara itu, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, kemenangan Trump semestinya bisa diprediksi sejak awal. Sebab, mayoritas pemilih merupakan penduduk usia senja, yang lebih memilih Partai Republik. Dia pun sependapat bahwa hingga Januari 2017 ketidakpastian ini masih akan berlangsung, bahkan cenderung meningkat. 

(Baca juga: Pasar Global Terpuruk Menyambut Kemenangan Trump)

Lana mencatat dampak positif dan negatif kemenangan Trump terhadap Indonesia. Positifnya, dana asing berpotensi mengalir ke Indonesia. Selain itu, harga emas juga akan meningkat sehingga bisa membantu Indonesia dari sisi ekspor.

Invasi militer yang sering dilakukan oleh Presiden AS dari Partai Republik ke beberapa negara, biasanya membuat harga minyak dunia naik. Dalam kondisi itu, harga komoditas andalan Indonesia juga akan meningkat sehingga bisa mendongkrak ekspor.

Namun, dia mengingatkan, kenaikan harga minyak juga akan menimbulkan inflasi yang didapat dari harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam jangka panjang, juga akan mendorong kenaikan harga pangan. “Ini perlu kehati-hatian, artinya antisipasi ke inflasi ini harus bagaimana?” ujar Lana.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...