Penerimaan Pajak Baru 60 Persen, Defisit Anggaran Terancam Membesar

Yura Syahrul
5 November 2015, 20:56
Dirjen Pajak - KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA|Arief Kamaludin
Direktorat Jenderal Pajak - KATADATA | Arief Kamaludin

Demi memacu realisasi penerimaan pajak dalam dua bulan terakhir di tahun ini, Ditjen Pajak akan melakukan beberapa upaya. “Kami telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pegawai pajak agar siap bekerja hingga malam untuk kejar target ini," kata Sigit. Bahkan, Ditjen Pajak akan memotong tunjangan kinerja para pegawainya sebesar 15 persen kalau realisasi penerimaan pajak tahun ini cuma 85 persen hingga 90 persen.

Upaya lainnya adalah memaksimalkan penerapan kebijakan tahun pembinaan (reinventing policy) untuk mengejar target penerimaan pajak. Hingga akhir tahun ini, dia mengklaim akan mendapatkan tambahan penerimaan pajak sekitar Rp 300 triliun dari kebijakan itu.

Sebagai perbandingan, pada Oktober lalu, Ditjen Pajak berhasil mengantongi penerimaan pajak sekitar Rp 75 triliun dari reinventing policy tersebut. "Sudah kami catat, Wajib Pajak yang sejak April lalu berjanji membayar itu akan menambah (penerimaan) Rp 300 triliun," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, seretnya realisasi penerimaan pajak tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. “Seharusnya kami di kabinet sudah harus menyampaikannya ke Presiden secara jelas. Perlu melaporkan perkiraan realisasinya agar tidak menjadi tanda tanya di masyarakat dan di pasar,” katanya. Selain melaporkan realisasi penerimaan pajak hingga saat ini kepada presiden, juga menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengejar target penerimaan tersebut.

Menurut Darmin, seretnya penerimaan pajak hingga saat ini karena pengaruh perlambatan ekonomi. “Kalau di perhatikan setelah krisis global tahun 2009, penerimaan pajak kita juga mulai melambat,” katanya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...