Pemerintah Revisi Lagi, Defisit Pajak Membengkak Jadi Rp 150 Triliun

Yura Syahrul
21 Oktober 2015, 17:34
Hindari Pajak Indonesia, Lari ke Negara Tax Haven.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA

Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo mengkritik langkah pemerintah yang sering merevisi nilai shortfall pajak tahun ini. “Estimasi shortfall penerimaan pajak mirip ukuran pinggang. Tiap minggu bertambah. Setelah Rp 120 triliun bertahan agak lama, beberapa minggu lalu melebar jadi Rp 140 triliun dan hari ini sudah Rp 150 triliun,” katanya.

Menurut Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) ini, seharusnya pemerintah sejak beberapa bulan lalu mengakui realisasi penerimaan pajak tidak akan sampai 80 persen dari target tahun ini. Ke depan, pemerintah perlu membuat model penghitungan target pajak yang lebih realistis dengan masukan dari bawah ke atas (bottom up). “APBN 2016 hanya akan menjadi baik jika 2015 ini kita realistis, dan bersedia jujur dengan risiko kena reshuffle atau diganti oleh orang lain yang lebih kompeten,” tukas Prastowo.

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan, pembiayaan negara tetap aman meski defisit anggaran melebar gara-gara pembengkakan shortfall pajak. “Pembiayaan aman, sudah di-secure berapapun defisit anggarannya,” katanya.

Sedangkan Direktur Jenderal Anggaran Askolani menyatakan, realisasi belanja negara tahun ini diperkirakan hanya mencapai 93 persen. Dengan begitu, bisa mengurangi defisit anggaran. Namun, dia mengaku belum mengkaji besaran baru nilai defisit anggaran akibat bertambahnya shortfall pajak. “Kami masih akan terus monitor (defisit anggaran) sampai akhir tahun 2015. Jadi tidak ada angka yang pasti hingga saat ini,” katanya.

Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, target pendapatan sebesar Rp 1.761,6 triliun dan belanja negara mencapai Rp 1.984,1 triliun. Sedangkan target defisit anggaran sebesar 1,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan perkiraan shortfall pajak Rp 150 triliun dan realisasi belanja negara sekitar 93 persen hingga akhir tahun, maka defisit anggaran bisa mencapai 2,55 persen. Angka ini lebih tinggi dari target defisit anggaran yang direvisi pemerintah medio tahun ini sebesar 2,23 persen.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...