Sofyan Djalil: Harga BBM Naik Sebelum Januari 2015

Image title
Oleh
29 Oktober 2014, 18:56
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
Pemerintah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak sebelum Januari 2015.

KATADATA ? Pemerintah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebelum Januari 2015. Saat ini pemerintah masih menghitung besaran dan bentuk kompensasi yang akan diberikan untuk mengatasi dampak kenaikan tersebut.

?Ya (akan naik) sebelum Januari 2015. Bisa besok, bisa sebelum Januari,? tutur Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil ketika di kantornya, Jakarta, Rabu (29/10).

Meski begitu, dia belum bisa menjelaskan besaran kenaikan harga BBM tersebut. Adapun untuk mengatasi kelebihan kuota BBM di akhir tahun, sebisa mungkin pemerintah tidak akan melakukan pembatasan.

Ekonom Universitas Indonesia Firmanzah menganggap November sebagai waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Alasannya tren inflasi dibulan November tergolong rendah.

"Jadi kalau mau menyesuaikan di bulan November pas juga," katanya di Menara Bank Mega, Jakarta,  Rabu (29/10).

Menurutnya, pemerintah tidak perlu lagi menunda kenaikkan harga BBM. Mengingat tahun depan ada berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia.

Salah satunya adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku acuannya. Jika the Fed menaikkan suku bunga, dikhawatirkan Bank Indonesia juga akan meningkatkan tingkat suku bunga acuan sebagai respons agar dana jangka pendek tidak keluar dari Indonesia.

?Kalau itu dilakukan penyesuaian tahun depan, dunia usaha kita akan lebih banyak terkendala,? paparnya.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan setiap kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.000 per liter akan menyebabkan inflasi sebesar 1,2 persen. Jika kenaikannya sebesar Rp 3.000 per liter, maka inflasi akan berada di kisaran 7,6 persen-8,6 persen.

Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, kurs rupiah akan stabil jika pemerintah merealisasikan kenaikan harga BBM. Kenaikan tersebut dapat menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia. Alhasil dapat menurunkan beban fiskal dan sekaligus memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.

?Selama BBM belum naik, rupiah masih akan volatile,? kata dia saat dihubungi Katadata, Rabu (29/10).

Reporter: Petrus Lelyemin, Arnold Sirait
Editor: Arsip

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...